Petani Milenial di Kalsel Raup Untung Manisnya Membudidayakan Melon Borneo

Petani Milenial di Kalsel Raup Untung Manisnya Membudidayakan Melon Borneo
Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras) On the Spot. Foto: tangkapan layar

Prastio Kuntoro yang akrab disapa Kuntoro mengungkapkan, sebelumnya dirinya adalah seorang petani horti, tetapi karena sistemnya kurang, mencoba beralih dengan mencari komoditas lainnya dan memutuskan untuk fokus pada budi daya Melon Borneo. Hal ini dikarenakan melihat omzetnya yang besar.

Kuntoro banyak belajar melalui media sosial dan memanfaatkannya untuk mengembangkan usahanya serta sampai bisa ikut pelatihan ke Korea Selatan yang diadakan oleh Kementan.

Dia menambahkan bahwa untuk pengembangannya dilakukan dengan membuat Green House Melon Borneo dengan modal awalnya juga dapat dari KUR sebanyak 100 juta untuk membangun sistem pertanian modern.

“Sampai saat ini ada 12 green house yang telah dibangun dan populasi tanamannya setiap green house ada 850 pohon. Brix melon borneo ini sudah mencapai lebih dari 16 sehingga sudah bisa diekspor,” kata Kuntoro.

Kesuksesan yang diraih Kuntoro sejalan dengan seruan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran agar masyarakat bisa mengonsumsi buah lokal Indonesia.

Selain rasa yang enak dan variasi buah yang berlimpah, mengonsumsi buah lokal dapat menyejahterakan petani lokal.

"Mencintai produk lokal itu sama dengan mencintai merah putih, mencintai bangsa Indonesia, mencintai negeri ini dan mencintai petani," ujar Mentan Amran.

Kesuksesan Kuntoro tak lepas dari dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah salah satunya adalah Syamsir Rahman selaku PJ Bupati Tanah Laut yang menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Tanah Laut terus mendukung sektor pertanian dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Prastio Kuntoro.

Kementan sedang berupaya melahirkan wirausaha muda di sektor pertanian, salah satunya adalah Prastio Kuntoro dari Tanah Laut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News