Petani Milenial Lombok Dongkrak Produktivitas Pertanian di NTB

Petani Milenial Lombok Dongkrak Produktivitas Pertanian di NTB
Suasana saat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengukuhkan 67 duta petani milenial dan duta petani andalan secara online dengan aplikasi zoom pada Senin (13/4). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, LOMBOK - Petani milenial di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai akan berperan besar dalam peningkatan produktivitas pertanian di wilayah itu.

Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri memberikan perhatian yang besar terhadap petani milenial.

Hal ini dibuktikan setelah Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) membentuk Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA).

"Bung Karno pernah menyampaikan bahwa pemuda itu cerdas, enerjik dan inovatif. Hal itu terbukti bahwa DPM asal Nusa Tenggara Barat mampu memproduksi pupuk hayati yang mampu meningkatkan produktivitas tanah,” ujar Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

Hal itu dikemukakan Dedi Nursyamsi saat bertemu DPM NTB Adzwar Fuadi didampingi Kepala Balai Karantina Provinsi NTB, Kepala BPTP, Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB, dan Kepala SMKPP Mataram, Jumat (13/11).

Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pupuk hayati Bio Az Wa yang dihasilkan petani milenial terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanah.

Bila digunakan untuk tanaman tembakau, maka kualitas tanah akan bagus, pertumbuhannya tanamannya berkualitas dan meningkat lebih dari 50 persen. Selain itu ada produk pembenah tanah dan pestisida nabati organik.

Produk inovasi tersebut dibuat dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di ladang tembakau sawah untuk meningkatkan produktivitas tanahnya.

Kementerian Pertanian terus memberikan perhatian yang besar terhadap petani milenial lewat BPPSDMP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News