Petani Milenial Lombok Dongkrak Produktivitas Pertanian di NTB

Petani Milenial Lombok Dongkrak Produktivitas Pertanian di NTB
Suasana saat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengukuhkan 67 duta petani milenial dan duta petani andalan secara online dengan aplikasi zoom pada Senin (13/4). Foto: Humas Kementan

"Dari hulu bagaimana mendapatkan akses modal, meningkatkan produktivitas tanah, sedangkan hulunya disiapkan pasar,” tambah Dedi Nursyamsi.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB Husnul Fauzi mengatakan akan memunculkan petani milenial di setiap kabupaten minimal satu petani milenial.

"Tugas kami merapatkan barisan bersama milenial untuk meningkatkan produktivtas dan menciptakan inovasi seperti yang dilakukan Azwar. Dengan kepiawaian inovasi anak muda, semua harapan akan tercapai. Apalagi pemenuhan kebutuhan pangan di daerah semakin tinggi, maka produktivitas akan ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara itu, PDM asal NTB Azwar menyatakan kesiapannya untuk mengaktifkan petani milenial lain untuk terjun di dunia pertanian. Karena petani itu tidak lagi identik dengan kotor dan miskin, tetapi justru menghasilkan ekonomi yang tinggi.

"Dan kami akan mengajak mereka lebih banyak lagi,” ujar Azwar.

Menurutnya, ide dan inovasi produk yang dibuatnya berawal dari permasalahan kelangkaan pupuk. Sebenarnya, kaya Azwar, bukan pupuk yang langka, tetapi kita kurang cerdas melihat peluang.

Dia juga mengatakan bukan pupuk yang meningkatkan produksi, tetapi bagaimana pupuk itu diserap maksimal.

"Dengan inovasi yang kita ciptakan, bisa menjadi solusi bagaimana tanah yang ph-nya rendah, kadar logam tinggi, semua bisa dipecahkan dengan teknologi," kata Azwar.

Kementerian Pertanian terus memberikan perhatian yang besar terhadap petani milenial lewat BPPSDMP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News