Petani Panen Raya, Harga Cabai di Jatim Mulai Turun

Petani Panen Raya, Harga Cabai di Jatim Mulai Turun
Ilustrasi harga cabai di pasar. Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, SURABAYA - Harga komoditas cabai dipastikan mulai turun. Sebelumnya, cabai rawit tembus Rp120.000 per kilogram, kini menjadi Rp60.000 per kg

Merujuk data Sistem Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim pada Rabu (14/4), harga rata-rata cabai rawit Rp61.568 per kg.

Tertinggi ada di Lumajang, Surabaya, dan Sumenep dengan rata-rata harga Rp70.000 per kg. Sedangkan terendah di Blitar dan Bojonegoro Rp50.000 per kg.

Harga rata-rata cabai besar Rp 49.924 per kg. Tertinggi di Pacitan Rp56.000 dan terendah di Bojonegoro Rp40.000 per kg.

Untuk cabai keriting harga rata-rata Rp46.571 per kg. Tertinggi di Malang sebesar Rp54.000 dan terendah di Tuban sebesar Rp35.000 per kg.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur Drajat Irawan mengatakan turunnya harga cabai di sejumlah daerah dipengaruhi hulunya.

Artinya, sudah banyak petani cabai, terutama cabai rawit yang sudah masuk musim panen. 

"Cabai rawit sudah ada pergerakan karena di sentra produksi baik di Kediri, Blitar, Malang, Bojonegoro sebagian sudah mulai panen raya," ujar dia. 

Meski sudah turun di kisaran Rp60.000 per kg, harga cabai rawit tersebut ternyata masih dianggap tinggi oleh pembeli.

Disperindag tak bisa memberi batasan karena cabai tidak masuk bahan pokok. 

"Cabai rawit tidak diatur Perpres harga bahan pokok. Jadi, tergantung suplai. Kalau telur, ayam, dan daging diatur," jelas Drajat. (mcr12/jpnn)


Harga cabai rawit yang sebelumnya tembus Rp120.000 per kilogram, kini menjadi Rp60.000 per kg.


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News