Petani Purbalingga Ekspor 300 Ton Lada ke Jepang

Petani Purbalingga Ekspor 300 Ton Lada ke Jepang
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Purbalingga Agus Winarno (baju cokelat) melepas ekspor lada ke Jepang. Foto: Kementan

Dukungan untuk lada bukan hanya disektor hulu (produksi/ on farm) tapi juga sektor hilir (pasca panen), termasuk bagaimana petani bisa menjadi sebagai pelaku bisnis dengan membentuk korporasi petani yang harapannya bisa menjadi mediasi koneksi antara produk hasil petani dengan pasar.

"Pemasaran lada selain domestik juga didorong untuk bisa ke pasar mancanegara (ekspor)," lanjut Ali Jamil.

Ali Jamil berharap melalui ekspor perdana lada ini, diharapkan bisa menyemangati petani lada serta petani lainnya yang ada di Purbaligga.

"Bahwa kita bisa bersaing dan go internasional," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ali Jamil juga menjelaskan bahwa pada 12 Oktober 2022, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga telah melakukan pameran One Day With Indonesia Coffee, Fruits, Floriculture (ODICOFF) di Washington DC Amerika Serikat dari produk petani binaan Program Upland Dirjen PSP yaitu produk kopi, lada, beras organik, manggis dan olahan bawang merah.

ODICOFF merupakan program kunjungan  ke berbagai negera dalam rangka mendorong ekspor produk pertanian. Pada bulan November tahun ini juga akan dilakukan pameran internasional dari produk petani Upland yaitu di Turkiye, Belanda dan Spanyol.

"Targetnya adalah petani dapat menjual produknya ke luar negeri untuk meningkatkan pendapatan petani serta meningktan devisa ekspor dari sektor pertanian," tambah Ali Jamil.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa baik program  Upland maupun ODICOFF memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia pertanian Indonesia. Terlebih lagi dunia tengah menghadapi situasi krisis pangan.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan total ada 32 poktan yang berpartisipasi pada ekspor perdana lada ke Jepang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News