Petani Rokan Hilir Rasakan Manfaat Besar Rehabilitasi Irigasi Tersier

Petani Rokan Hilir Rasakan Manfaat Besar Rehabilitasi Irigasi Tersier
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy (jongkok tengah). Foto: Kementan

jpnn.com, ROKAN HILIR - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) sesuai dengan kebutuhan petani. Sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani.

Salah satunya dilakukan di Desa Suak Temenggung, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, program RJIT periode 2014-2019 ini dilakukan untuk membangun jaringan irigasi tersier yang kondisinya hampir 50 persen rusak.

BACA JUGA: Kementan Genjot SDM Untuk Capai Produksi Sawit Terbesar di Dunia

"Dengan swakelola oleh petani, jaringan irigasi tersier yang direhabitasi umumnya akan lebih bagus dan petani merasa lebih memiliki. Kami membangun secara bertahap berdasarkan kebutuhan masyarakat petani," ujar Sarwo Edhy, Selasa (13/8).

Sarwo Edhy menambahkan, rumus program RJIT adalah jaringan sudah rusak, di sekitarnya ada sawah yang diairi, ada sumber air, dan ada petaninya.

Menurutnya, dengan diserahkannya RJIT kepada kelompok tani, maka pembangunan jaringan irigasinya akan dilakukan secara gotong royong atau swakelola.

"Mayoritas RJIT dilakukan melalui bansos oleh petani. Itu lebih kuat, lebih bagus volumenya, lebih panjang dari yang ditetapkan dan mereka merasa memiliki," tambahnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) sesuai dengan kebutuhan petani. Sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News