Petani Tebu Malang Raya Keluhkan Kelangkaan Pupuk, Cak Udin Tidak Tinggal Diam
jpnn.com, MALANG - Anggota DPR RI Dapil Malang Raya M Hasanuddin Wahid menerima keluhan petani tebu Malang Raya soal pupuk yang semakin langka dan harganya melangit.
Hal itu disampaikan para petani dalam diskusi petani tebu yang tergabung Pengurus KUD dan Koperasi Tebu Se Kabupaten Malang, yang berada di bawah lembaga PKPTR (Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat) di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 2 Putukrejo, Gondanglegi, Kabupaten Malang, Sabtu (15/4).
Menurut Cak Udin, tebu merupakan tanaman semusim yang banyak ditanam di Indonesia karena sebagai penghasil gula.
Dalam usaha tani tebu terdapat berbagai macam permasalahan antara lain permasalahan lahan, pupuk dan juga permodalan.
Para petani juga meminta subsidi pupuk yang ada harus ditingkatkan kembali agar pata petani khususnya petani kecil mudah mengaksesnya.
“Sejauh ini ada kelangkaan pupuk dimana mana, karena subsidi pupuk terbatas dan yang mengakses adalah mereka yang masuk kategori pemodal besar. Sedangkan petani kecil mengeluh karena gak mendapatkan akses," kata Cak Udin dalam keterangannya.
Sekjen PKB itu menegaskan petani tidak boleh tertinggal dari negara lain.
Oleh karena itu, perlu perbaikan tata kelola pertanian dan tata kelolah pupuk dari hulu ke hilir agar petani ke depan lebih sejahtera.
Anggota DPR RI Dapil Malang Raya M Hasanuddin Wahid menerima keluhan petani tebu Malang Raya soal pupuk yang semakin langka dan harganya melangit
- PTPN III Perkuat Kemitraan Tebu Berkelanjutan Lewat Pelatihan Bagi Petani Mitra Binaan
- Petani Tebu di Sulsel Bersiap Menangkan Prabowo–Gibran Satu Putaran
- Petani Tebu di Pulau Jawa Mantap Dukung Prabowo–Gibran di Pilpres 2024
- Petani Tebu Nganjuk Curhat kepada Ganjar Soal Kesulitan Pupuk Hingga Tikus Berdasi
- Petani Tebu Nganjuk Minta Ganjar Membenahi Impor Gula saat jadi Presiden
- Bersama Petani Tebu, Masyarakat Ciamis Siap Menangkan Ganjar-Mahfud di 2024