Petenis Putri Peringkat 2 Dunia Terancam Sanksi Berat, Penyebabnya Sepele

Petenis Putri Peringkat 2 Dunia Terancam Sanksi Berat, Penyebabnya Sepele
Petenis Jepang Naomi Osaka saat mengembalikan bola dari lawannya yang asal Rumania, Patricia Maria Tig, dalam babak pertama tunggal putri French Open di Paris pada 30 Mei 2021. (AFP/MARTIN BUREAU)

jpnn.com, PRANCIS - Petenis putri peringkat 2 dunia versi WTA, Naomi Osaka terancam sanksi yang cukup berat.

Petenis asal Jepang ini terancam di diskualifikasi dari French Open, setelah di denda sebesar USD 15 ribu atau sekitar Rp 214 juta.

Penyebabnya ternyata cukup sepele, lantaran menolak menghadiri konferensi pers setelah pertandingan.

Osaka pada pekan sebelumnya memutuskan tidak menghadapi awak media dalam sesi konferensi pers turnamen Grand Slam tanah liat di Paris, karena alasan kesehatan mental.

Keputusan tersebut dikeluarkan oleh dewan direksi Grand Slam, menyikapi keputusan petenis Jepang yang dinilai menyalahi kewajiban peserta.

"Kami telah menasihati Naomi Osaka bahwa jika dia terus mengabaikan kewajiban medianya selama turnamen ini, maka dia akan menghadapi kemungkinan konsekuensi lebih jauh melanggar kode etik," tulis dewan direksi Grand Slam seperti dikutip Reuters, Senin (31/5).

"Seperti yang diperkirakan, pelanggaran berulang memicu sanksi yang lebih keras dan investigasi pelanggaran besar yang bisa mengakibatkan denda yang lebih besar dan penangguhan keikutsertaan Grand Slam lainnya."

Dewan mengingatkan Osaka, bahwa peserta berkewajiban mematuhi peraturan Grand Slam, termasuk tanggung jawab para petenis untuk terlibat dengan media apa pun hasil pertandingan mereka.

Petenis putri peringkat 2 dunia terancam sanksi yang cukup berat, padahal penyebabnya sepele.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News