Peternak Merasakan Manfaat Orkestrasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan dari NFA

Peternak Merasakan Manfaat Orkestrasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan dari NFA
Peternak ayam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Bisa juga, kata Bustanul, menggerakan BUMN pangan seperti ID Food untuk skema komersial. Sementara untuk tugas pelayanan publik, bisa diserahkan ke Bulog.

NFA, sambungnya, juga perlu memperjuangkan anggaran Bulog agar tidak sepenuhnya menggunakan kredit perbankan berbunga komersial.

Orkestrasi sudah 'Nyaring'

Orkestrasi kebijakan, jelas Bustanul, perlu dipimpin NFA bersama Kemenko Perekonomian. Bagaimana pembagian kedua institusi ini, kata dia, masih dalam proses.

Menurutnya, yang paling penting bisa luwes dijalankan. "Karena ini luar biasa, tidak harus jadi dulu. (Kalau harus menunggu jadi), nanti saling tunggu-tungguan, jadinya tidak kerja," kata dia.

Menanggapi itu, Direktur Ketersediaan Pangan NFA Budi Waryanto mengatakan orkestrasi yang dilakukan institusinya masih mencari bentuk. Pertemuan-petemuan dengan para pihak masih terbuka untuk menyempurnakan.

"Ada sistem yang sedang kami coba untuk jangka menengah, yakni sistem resi gudang. Kami mengajak bank yang siap terjun untuk mengurusi sampai petani. Harapannya, sistem ini nanti bisa jadi acuan," jelas dia.

Suwardi mengakui, orkestrasi stabilisasi pasokan dan harga pangan oleh NFA perlu dukungan pemain handal, tangguh, dan tahan banting. Ia mengakui, sejauh ini orkestrasi sudah berjalan baik.

NFA menghubungkan peternak ayam petelur dengan daerah produsen jagung, misalnya Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News