Petinggi Korut: Sudah Saatnya Membalas Korea Selatan
jpnn.com, PYONGYANG - Korea Utara terus menakut-nakuti Korea Selatan dengan ancaman serangan militer. Kemarin, sejumlah pejabat tinggi di Pyonyang kembali berbicara mengenai pembalasan.
"Sudah saatnya untuk memutus hubungan dengan otoritas Korea Selatan (Korsel) dan melakukan pembalasan dengan kemungkinan kekuatan militer," kata seorang pejabat senior Korea Utara (Korut), Sabtu (13/6).
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita KCNA, Wakil Direktur Departemen Pertama Komite Sentral Partai Buruh Korea Kim Yo Jong, yang merupakan adik perempuan dari pemimpin tertinggi Korut Kim Jong Un, mengatakan bahwa dirinya telah memberikan instruksi untuk mengambil tindakan tegas.
Korut telah berulang kali mengecam Korsel sejak pekan lalu sebagai bentuk protes terhadap selebaran propaganda anti-Pyongyang yang dikirim oleh kelompok pembelot dan aktivis di sepanjang perbatasan.
Pyongyang juga telah menutup kantor penghubung bersama dan memutus semua jalur komunikasi dengan pihak Korsel.
"Hak untuk mengambil tindakan selanjutnya terhadap musuh akan dipercayakan kepada staf umum tentara kami," ujarnya, seraya menambahkan bahwa tentara Korut akan menentukan langkah untuk mendinginkan kemarahan warga.
Sebelumnya, Direktur Departemen Front Bersatu dari Komite Sentral Partai Buruh Korea, pada Jumat (12/6) yang menyampaikan bahwa Pyongyang telah kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah Korsel. Dia juga memperingatkan Seoul akan kedatangan masa-masa penyesalan dan menyakitkan di masa depan. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Korea Utara terus menakut-nakuti Korea Selatan dengan ancaman balas dendam dan serangan militer
Redaktur & Reporter : Adil
- Prabowo Menerima Telepon Presiden Korsel, Ini yang Dibicarakan
- Korsel dan NATO Sepakat Anggap Korut Ancaman
- Amerika, Korsel dan Jepang Waspadai Aksi Penyamaran Pasukan Siber Korut
- DK PBB Terbelah, Korea Utara Berpotensi Terbebas dari Sanksi
- Pimpin Latihan Militer, Kim Jong Un Pamerkan Rudal Ganda Superbesar
- BP2MI Terima 3 Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel