Petrokimia Gresik Gandeng PTPN X Kawal Petani Tebu Melalui Program Makmur
Selain itu juga menggandeng pihak asuransi untuk memberikan jaminan serta perbankan, dalam hal ini BNI, untuk memberikan pendanaan kepada petani atas usaha tani yang dilakukan.
Kepala Kantor Wilayah BNI Jawa Timur, Gunawan Putra, menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyambut baik dan mendukung program ini dari sisi penyediaan pendanaan petani.
Menurutnya, Program Makmur adalah wujud sinergi BUMN dan satu kunci sukses untuk bisa bersama-sama meningkatkan taraf hidup petani, meningkatkan produktivitas dan mewujudkan tugas ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, Mubin, salah satu petani mengaku sangat bersyukur dengan adanya Program Makmur petani bisa mendapatkan jaminan sarana dan prasarana budidaya tebu tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan proses budidaya.
“Terima kasih atas bantuannya untuk Petrokimia Gresik dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam Program Makmur,” ujarnya.
Terjunkan AgroMan dan Sales Force
Sebelumnya di Gresik, Petrokimia Gresik juga menerjunkan 13 AgroMan (Petugas Agronomi) dan Sales Force yang akan ditempatkan di lima provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, NTB, dan NTT untuk meningkatkan layanan dan kawalan pertanian dalam Program Makmur.
“AgroMan dan Sales Force adalah ujung tombak perusahaan dalam memberikan layanan dan kawalan pertanian. Mereka lah yang berkomunikasi langsung dengan petani, sehingga peranannya sangat penting bagi perusahaan maupun pertanian di Indonesia” ujar Dwi Satriyo.
Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menggelar tanam perdana komoditas tebu Program Makmur, di Mojokerto
- Indonesia Re Gelar Kompetisi Futsal Antar-BUMN, Total Hadiah Puluhan Juta Rupiah
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024
- Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Blusukan Lagi ke NTT
- Jakarta Marketing Week 2024: Direktur BRI-MI Terima Penghargaan DEWI BUMN 2024
- Perhutani Raih 2 Penghargaan di Ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Award 2024
- AP II & BSI Belajar ke Pelindo soal Pengelolaan Desa Wisata Penglipuran