PGRI Serukan Pentingnya Peningkatan Kesejahteraan Guru

Hari Guru Nasional 2017

 PGRI Serukan Pentingnya Peningkatan Kesejahteraan Guru
Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi usai nyekar di TMP Kalibata, Jumat (24/11). Foto: Humas PGRI for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendorong peningkatan kesejahteraan, baik guru PNS maupun honorer.

Pasalnya, kesejahteraan guru masih menjadi masalah utama di dunia pendidikan. Data dapodik (data pokok pendidikan) menunjukkan, jumlah guru PNS, guru tetap yayasan/honorer, sebanyak satu juta orang.

"Guru PNS kita 53,4 persen. Sedangkan 46 persen guru honorer dan ini jadi pekerjaan rumah bagi kita semua," kata Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi usai nyekar di TMP Kalibata untuk memperingati Hari Pahlawan dan HUT PGRI ke-72 di Jakarta, Jumat (24/12).

Unifah menyebutkan, cita-cita PGRI yang belum terlaksana di antaranya profesionalisme belum sempurna, kesejahteraan, dan perlindungan kepada guru. Itu sebabnya, PGRI akan terus menyuarakannya.

Unifah juga menyentil masalah kualitas guru. Menurut dia, ini tidak berdiri sendiri. PGRI mendorong ada perubahan mindset para guru untuk terus belajar.

"Tapi kami juga mohon perubahan itu tidak hanya guru tetapi semua pemangku kebijakan pusat daerah harus berubah mindset-nya. Bagaimana caranya melihat guru tidak sebagai objek tetapi perlindungan," terangnya.

Hal tersebut, lanjut Unifah, sangat penting karena masih terjadi kepada siswa maupun guru. Intinya PGRI menolak kekerasan siswa dan guru.

"Jadi masih panjang nih perjalanan. Apa yang dilakukan PGRI bukan untuk guru tapi demi kepentingan masa depan bangsa," tutupnya. (esy/jpnn)


Hari Guru Nasional 2017, PGRI mendorong ada perubahan mindset para guru untuk terus belajar.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News