PHRI: Guest House Bikin Okupansi Hotel Menurun

PHRI: Guest House Bikin Okupansi Hotel Menurun
Ilustrasi guest house. Foto: Kaltim Post/JPNN

“Semua harus dibatasi. Guest house juga menyediakan kamar. Ini menyangkut okupansi kamar. Sekarang untuk weekday itu tidak sampai 50 persen. Berarti ketersediaan kamar saat weekday, itu sudah banyak,” katanya.

Menurutnya, kondisi seperti itu tidak pernah terhitung dengan pasti. Selain adanya guest house, juga ada indekos harian.

Menurut dia, seharusnya ada perlakuan yang sama kepada tempat-tempat penginapan karena akan memberikan dampak ekonomi.

“Dari pajak kan kami dipungutnya cukup besar. Nah, kalau guest house bagaimana? Apalagi yang tidak berizin. Nanti kalau kelebihan jumlah kamar hotel, okupansi turun. Tentu pajak yang diterima juga akan turun,” terangnya.

Dia juga menyadari, dengan bertambahnya hotel maka akan menambah peluang kerja.

“Kalau tidak dihitung dengan baik, ada yang menambah. Akan tetapu, ada juga yang akan tutup. Jadi, sebetulnya sama saja,” tegasnya.

Terpisah, Manager Red Doorz Balikpapan Fenny Febrianty mengatakan, peminat guest house di Balikpapan cukup banyak.

“Biasanya saat weekend yang ramai. Namun, berbeda dengan hotel, pada weekdays juga ramai,” tuturnya.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Salman Urip mengaku sudah beberapa kali menyuarakan agar guest house bisa ditertibkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News