Pidato Pak JK Pun Dijadikan Bahan Membuat Hoaks

Pidato Pak JK Pun Dijadikan Bahan Membuat Hoaks
Grafis/ilustrasi: Chris/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Pembuat hoaks memang tak pilih-pilih sasaran. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun dimanfaatkan untuk memproduksi hoaks.

Bahan hoaks soal JK adalah pidatonya saat membuka simposium nasional yang bertajuk Sistem Perekonomian Nasional untuk Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Sesuai UUD 1945 di MPR Juli lalu. Pidato JK dipelintir habis-habisan oleh pembuat hoaks sehingga seolah-olah menyalahkan beberapa presiden terdahulu atas pemborosan dana Rp 6.000 triliun.

Hoaks yang kini bertebaran di media sosial itu dikemas dengan judul Dari Jusuf Kalla: Perjuangan Moral Jokowi. Di dalamnya disebutkan dua kebijakan keliru yang dilakukan pemerintah terdahulu sehingga menghabiskan anggaran Rp 6.000 triliun.

Kebijakan itu menjadi salah satu penyebab ketertinggalan Indonesia dari negara-negara tetangga. "Satu kebijakan era Soeharto dan satu lagi era SBY." Begitulah potongan kalimat pembuka tulisan pelintiran tersebut.

Selanjutya, tulisan itu menyebut masa pemerintahan Soeharto tidak punya rencana hebat. Yang ada, bangsa Indonesia hanya dibawa menggali lubang sedalam-dalamnya lewat utang tanpa rencana riil untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik.

"Beban masalah yang ditinggalkan Soeharto kalau dikurs sekarang dan ditambah dengan bunga obligasi rekap mencapai Rp 3.000 triliun," sebut tulisan yang seolah-olah berasal dari pidato JK itu.

Begitu juga masa pemerintahan SBY. Presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat itu dituding telah membakar uang Rp 3.000 triliun untuk subsidi.

"SBY hanya bekerja membuat rencana dan membuang uang begitu saja untuk ongkos politik agar kekuasaannya stabil selama dua periode," ujar JK dalam tulisan pelintiran tersebut.

Pembuat hoaks memang tak pilih-pilih sasaran. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun dimanfaatkan untuk memproduksi hoaks untuk menyudutkan pemerintahan terdahulu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News