Pikul Baru
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Para pemilik batu gunung di Sulawesi Tengah akan ikut panen.
Pun di kawasan industri Tanah Kuning itu. Masih perawan. Belum ada secuil pun pelabuhan. Belum ada pula bandara. Berarti harus membangun pelabuhan baru. Yang besar sekali. Yang –kalau melihat kedalaman pantainya– harus dibangun menjorok jauh ke tengah laut. Akan mahal sekali.
Ini berbeda dengan konsep Gubernur Kaltim (waktu itu) Awang Faroek. Yang akan membangun industrial estate di Maloy –dekat Sangatta. Yang kedalaman pantainya lebih 20 meter.
Berarti nasib Maloy menjadi tersisihkan.
Maloy memang sangat dekat dengan sumber energi. Hanya 10 Km. Tapi batu bara. Tanah Kuning lebih dekat ke energi hijau: PLTA Krayan. Meski yang disebut dekat itu sekitar 200 Km.
Pilihan seperti itu menandakan energi oriented lebih diutamakan. Energi menjadi pertimbangan utamanya.
Batu bara akan habis dalam 50 tahun –atau kurang dari itu.
Air sungai Kayan tidak pernah habis –seumur hidup.
Percaya diri Presiden Jokowi terlihat kian besar. Dua proyek raksasa lagi akan ia pikul –dalam sekali pikul.
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi
- Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan
- Swara Apurva, Indra Lesmana Terinspirasi Dewata Nawa Sanga
- Liburan Wu-Yi