Pilgub Jateng, Perebutan Massa NU Bakal Seru
Sedangkan Ida menguasai kalangan Fatayat dan Muslimat. ”Sama-sama NU, tapi segmennya beda. Ini baru kalkulasi struktural. Dalam praktiknya bisa saja berbeda, bergantung mesin partainya,” tegas dia.
Amin menambahkan, tidak semua santri di Jateng berasal dari kalangan Ponpes Sarang atau mantan murid Mbah Moen.
Artinya, tidak bisa dipastikan semua santri merapat ke Gus Yasin. Kalangan Fatayat dan Muslimat juga tidak bisa dipastikan bakal mendukung Ida seluruhnya.
Menurut dia, arah dukungan nahdliyin bergantung perspektif masing-masing. Sebab, tidak sedikit santri yang punya loyalitas pada partai atau organisasi. Selain itu, tingkat edukasi politik santri dan NU berbeda-beda.
”Jadi, santri atau NU tidak bisa digeneralisasi jadi satu. Artinya, calon tidak bisa mengklaim merangkul NU atau santri. Ibaratnya, ada satu wadah, tapi yang mencari banyak,” terangnya. (amh/c10/oni)
Head-to-Head di Pilgub Jateng
Ganjar Pranowo-Taj Yasin
Parpol Pengusung dan Pendukung
Kedua pasangan cagub-cawagub Jateng mengincar jumlah nahdliyin yang cukup besar. Antara Taj Yasin dan ida Fauziyah.
- Peringati Hari Buruh, Menaker Ida Luncurkan Kepmen Dukung Hubungan Industrial yang Harmonis
- Penjabat Gubernur Jateng Mendukung Penuh Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024
- Survei LKPI: Sudaryono Diunggulkan di Pilgub Jateng
- Menaker Ida Fauziyah: Saya Senang Terima Info Lulusan BBPVP Bekasi Diminati Industri
- Menaker Ida Fauziyah Ungkap Tujuan Transformasi Balai Latihan Kerja
- Hadiri Sidang Putusan PHPU Pilpres 2024 di MK, Ganjar Singgung Kemerdekaan Hakim