Pilgub Jateng, Perebutan Massa NU Bakal Seru
jpnn.com, SEMARANG - Panggung politik jelang Pilgub Jateng makin seru. Dua kubu yang bersaing, Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said (SS)-Ida Fauziyah, saling mencari celah untuk memenangkan jago masing-masing.
Kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan santri jadi komoditas politik pada pilgub Jateng. Jumlah nahdliyin yang besar diincar kedua paslon.
Memang, Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin merupakan putra kiai karismatik pemilik Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang, Mbah Maimoen Zubair.
Praktis, seluruh santri jebolan Sarang dan pesantren yang dekat dengan Mbah Moen digadang-gadang bakal mendukung Ganjar-Yasin.
Namun, aroma NU bukan hanya milik Taj Yasin. Rivalnya, Ida Fauziyah, juga orang NU asli. Ida yang digandengkan dengan Sudirman Said sangat dekat dengan Fatayat dan Muslimat NU.
Ida juga getol melakukan penetrasi di sejumlah pondok pesantren di Jateng untuk mengambil hati kalangan santri.
Pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Amin Farih menjelaskan bahwa meski sama-sama punya massa NU dan santri, setiap calon punya segmen sendiri.
”Gus Yasin mungkin menguasai santri yang berbasis pesantren, terutama yang alumni Pondok Pesantren Sarang,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Kedua pasangan cagub-cawagub Jateng mengincar jumlah nahdliyin yang cukup besar. Antara Taj Yasin dan ida Fauziyah.
- Mardiono PPP Hadiri Halalbihalal Golkar, Ganjar Merespons Begini
- Ganjar Pranowo Soal Peluang Bertemu Gibran: Pintu Saya tidak Pernah Tertutup
- Alasan Ganjar Tak Hadiri Open House di Rumah Megawati
- Sudirman Said Sebut Jokowi Lebih Parah dari Soeharto
- Presiden seperti Pimpinan Mafia Jika Pakai Kekuasaan Demi Kepentingan Pribadi
- Pakar HTN Sebut Aturan MK Terlalu Mengkerangkeng para Pihak untuk Mengungkap TSM di Pilpres 2024