Pilgub Jatim 2018, Khofifah dan Risma Lebih Populer

Pilgub Jatim 2018, Khofifah dan Risma Lebih Populer
BERKANTOR DI BIMA : Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, saat menemui korban banjir bandang di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Selasa (27/12). Mensos memilih berkantor di Bima untuk melakukan penyisiran dan memastikan semua bantuan tersalurkan. Foto: Ukon/INDOPOS Ilustrasi by: INDOPOS

Sementara untuk Risma, menurut Angga, responden perkotaan yang lebih banyak memilih tokoh kelahiran Kediri itu dibanding dengan wilayah pedesaan di Jatim. Nama wali kota Surabaya tersebut sangat populer di perkotaan.

“Nama Risma lebih terkenal di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Juga, sebagian kecil wilayah di Mataraman seperti Madiun, Nganjuk, dan Tulungagung,” bebernya kepada wartawan.

Yang menarik, survei yang dilakukan terhadap 956 orang responden tersebut mayoritas dari kalangan santri dan nahdlatul ulama (NU). Hampir 78 persen responden memiliki latar belakang politik dari kalangan santri dan NU.

Selanjutnya sebanyak 22,2 persen adalah kaum nasionalis, dan 5,5 persen Muhammadiyah. Sisanya sebesar 3,1 persen menyebut dirinya sebagai nasionalis Soeharto, kemudian 9,2 persen kaum NU yang juga nasionalis.

“Penentu dalam pilgub nanti, sepertinya ada pada kaum santri dan NU,” tuturnya. (bae/jay/jpg/jpnn)


Meski Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jatim masih sekitar setahun lagi, namun pemanasan jelang hajatan regional tersebut sudah cukup masif.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News