Pilgub Jatim 2018, Khofifah dan Risma Lebih Populer

Sementara untuk Risma, menurut Angga, responden perkotaan yang lebih banyak memilih tokoh kelahiran Kediri itu dibanding dengan wilayah pedesaan di Jatim. Nama wali kota Surabaya tersebut sangat populer di perkotaan.
“Nama Risma lebih terkenal di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Juga, sebagian kecil wilayah di Mataraman seperti Madiun, Nganjuk, dan Tulungagung,” bebernya kepada wartawan.
Yang menarik, survei yang dilakukan terhadap 956 orang responden tersebut mayoritas dari kalangan santri dan nahdlatul ulama (NU). Hampir 78 persen responden memiliki latar belakang politik dari kalangan santri dan NU.
Selanjutnya sebanyak 22,2 persen adalah kaum nasionalis, dan 5,5 persen Muhammadiyah. Sisanya sebesar 3,1 persen menyebut dirinya sebagai nasionalis Soeharto, kemudian 9,2 persen kaum NU yang juga nasionalis.
“Penentu dalam pilgub nanti, sepertinya ada pada kaum santri dan NU,” tuturnya. (bae/jay/jpg/jpnn)
Meski Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jatim masih sekitar setahun lagi, namun pemanasan jelang hajatan regional tersebut sudah cukup masif.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kolaborasi Hexahelix Dinilai Penting untuk Pengembangan Ekraf di Jatim
- Jatim Sumbang 25 Persen Laju Tanam Padi Nasional, Khofifah: Komitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Sekolah Rakyat