Pilih Bela Penguasa, Polri Kehilangan Citra

Pilih Bela Penguasa, Polri Kehilangan Citra
Pilih Bela Penguasa, Polri Kehilangan Citra
JAKARTA - Tingkat kepercayaan masyarakat pada Kepolisian RI kian merosot. Kecenderungan kepolisian yang kini lebih tunduk pada kepentingan penguasa dibanding masyarakat, dinilai menjadi sebab Korps Bhayangkara itu kian buruk citranya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dalam rangka evaluasi kinerja Polri jelang peringatan Hari Bhayangkara. "Polisi sudah ditundukkan lewat politik. Kalau sudah ada kepentingan politik dan kekuasaan yang menguasai kepolisian mereka akan lebih susah bertindak untuk menyelesaikan kasus-kasus," ujar aktivis KontraS, Papang Hidayat dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (29/6).

Ia mencontohkan lambatnya penanganan kasus yang melibatkan kepentingan politik maupun pejabat tertentu. Sebut saja, kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK) yang diduga menyeret sejumlah nama seperti politisi Partai Demokrat, Andi Nurpati, Politisi Hanura, Dewi Yasin Limpo, mantan Hakim Konstitusi, Arsyad Sanusi dan puterinya, Neshawati.

Beberapa nama tersebut seolah hilang begitu saja, meski beberapa kali disebut dalam persidangan. Polisi beralasan, tak punya cukup bukti dalam kasus tersebut. Pada akhirnya, kasus surat palsu MK ini hanya menjerat mantan juru panggil MK, Masyhuri Hasan dan mantan panitera MK, Zainal Arifin Hoesein.

JAKARTA - Tingkat kepercayaan masyarakat pada Kepolisian RI kian merosot. Kecenderungan kepolisian yang kini lebih tunduk pada kepentingan penguasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News