Pilih Waka DPR, Golkar Terapkan Model Skoring
Jumat, 11 September 2009 – 20:53 WIB

Pilih Waka DPR, Golkar Terapkan Model Skoring
JAKARTA - Sejumlah nama seperti Priyo Budi Santoso, Burhanuddin Napitupulu (Burnap), Agus Gumiwang Kartasasmita, Enggartiasto Lukito, Airlangga Hartarto, Rully Chairul Azwar, dan Hajriyanto Thohari telah disiapkan Partai Golkar untuk menjadi Wakil Ketua DPR periode 2009-2014. Pasalnya, untuk jabatan Ketua DPR secara otomatis bakal diduduki politisi Partai Demokrat sebagai pemenang pemilu.
"Nama-nama tersebut di atas saat ini tengah memasuki empat tahap persyaratan seperti mendaftar, minimal pendidikan Strata 1, punya pengalaman di DPR, satu periode duduk di DPP partai dan tidak bermasalah secara hukum," kata Agung Laksono, di DPR Jakarta, Jumat (11/9).
Baca Juga:
Selain itu, kepada mereka juga akan ditanyakan langsung apakah interest ke MPR atau DPR. "Pilih salah satu saja. Dua-duanya tidak bisa, karena ini dua-duanya kami pandang menjadi posisi yang strategis," tegas Agung Laksono.
Setelah itu ada tahapan penilaian yang masuk kategori positive point, misalnya pimpinan ormas, berprestasi di tempat tertentu atau pimpinan fraksi. Mengukur positive point seluruh calon itu harus diberlakukan untuk menyaring dari yang semula 7 atau 8 calon menjadi 5 besar. Dari 5 besar itu nanti diberlakukan uji kepatutan guna menentukan skoring. Skor tertinggi nantinya akan ditetapkan jadi pimpinan DPR. "Siapa itu? Nanti setelah lebaran," kata Agung Laksono
JAKARTA - Sejumlah nama seperti Priyo Budi Santoso, Burhanuddin Napitupulu (Burnap), Agus Gumiwang Kartasasmita, Enggartiasto Lukito, Airlangga Hartarto,
BERITA TERKAIT
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur
- Kapan Jadwal Pelantikan Afni sebagai Bupati Siak? KPU Menjawab
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji