Pilkada DKI Starting Point Prabowo jadi Capres

Pilkada DKI Starting Point Prabowo jadi Capres
Prabowo Subianto. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari LIPI Siti Zuhro mengatakan Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi starting point untuk menentukan siapa yang akan memimpin di Pilpres 2019.

Menurutnya, posisi Partai Gerindra kini makin kuat setelah menunjukkan konsistensi sebagai oposisi selama hampir 13 tahun. Sehingga, kepercayaan publik terhadap partai pimpinan Prabowo Subianto semakin besar.

Kepercayaan masyarakat kepada Gerindra, tidak bisa dipungkiri berujung pada figur Prabowo Subianto yang digadang-gadang sebagai calon presiden 2019. Bahkan Pilkada DKI lalu bisa dijadikan contoh pengaruh Prabowo.

"Sebagai test case yang kemarin (pilkada DKI). Prabowo dalam ucapannya mengatakan 'kalau ingin saya jadi presiden, menangkan Anies-Sandi'," ujar Wiwiek, sapaan akrab Siti Zuhro saat berbincang dengan JPNN, Selasa (25/4).

Pernyataan Prabowo menurut Wiwiek, merupakan kunci. Tidak hanya untuk menyemangati partainya tapi juga penyemangat bagi mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Kopassus) itu.

Menariknya, penyataan Prabowo terbilang mujarab. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pun berhasil menumbangkan petahana Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot S Hidayat di putaran kedua.

Nah, dalam konteks Pilpres 2019, Siti masih belum bisa menyimpulkan apakah sosok Prabowo akan menjadi antitesis dari Joko Widodo. Seperti halnya kemunculan Anies, antitesis dari kepemimpinan Ahok.

"Ini harus dilihat secara umum. Apakah Prabowo akan jadi antitesa terhadap leadership yang ditunjukkan oleh Jokowi. Ini yang perlu mendapatkan satu jawaban yang firm, ketika menuju ke sana (pilpres-red)," tutur Wiwiek.

Peneliti dari LIPI Siti Zuhro mengatakan Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi starting point untuk menentukan siapa yang akan memimpin di Pilpres 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News