'Pilkada Seharusnya Pesta, Kok di Jakarta Kayak Mau Perang?'
Selasa, 18 Oktober 2016 – 08:59 WIB

Ilustrasi: dok jpnn
Karena saat ini ada pengamat dan ulama dadakan yang memberikan pernyataan yang vulgar.
"Jangan semuanya ikut bicara. Saat ini pengamat dan ulama dadakan yang provokatif. Akibatnya Pilgub DKI Jakarta menjadi panas. Jangan sampai rugi. Kita tetap Indonesia. Kalau sudah terbakar maka kita yang rugi," papar dia.
Dalam dialog ini hadir juga sejumlah narasumber lainnya yakni KH DR Moh Monif, DR Hana Amalia, DR Y.W Junardy, Roy Marten, Mbah Didik Swapranata, KP Norman, Eq Edysa Girsang dan Samuel Lengkey. (wok/dil/jpnn)
JAKARTA - Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 adalah pesta demokrasi. Sehingga seluruh masyarakat Ibu Kota harus menyambut dengan suka ria.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Pengamat Sebut Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Preseden Buruk Bagi Demokrasi
- Martin Manurung: Presiden dan DPR Sepemikiran Tuntaskan RUU PPRT
- Robert Kardinal Sebut Masyarakat Papua Kecewa dengan Pelaksanaan Pemekaran
- Kontroversi Mutasi Letjen Kunto, Pengamat Militer Bicara Matahari Kembar