Pilkada Tak Langsung, Asing Kabur

Pilkada Tak Langsung, Asing Kabur
Pilkada Tak Langsung, Asing Kabur

Satrio menerangkan, tren pelemahan IHSG diperkirakan masih terus berlanjut. Dengan penutupan kurang dari range 5.135-5.150, maka IHSG berpotensi terkoreksi ke level 4.950-5.000.

"Tapi koreksi IHSG terbatas dengan level support 4.950-5.000. Ini karena UU Pilkada masih ada kesempatan untuk di-MK (Mahkamah Konstitusi)-kan," ujar pria yang akrab disapa Tomi tersebut.

Di sisi lain, Kepala Grup Assessment Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi mengatakan, pada dasarnya pelemahan rupiah belum bisa disimpulkan merupakan efek dari regulasi yang baru digedok tersebut. Sebaliknya, pihaknya meyakini faktor perkembangan eksternal lebih banyak mempengaruhi.

"Yang jelas, nilai tukar ini kan bagian dari penyesuaian keseimbangan eksternal. Ada penyesuaian portofolio investasi di kalangan investor," ungkapnya di Gedung BI, kemarin (26/9).

Sebagaimana diketahui, market sejauh ini juga mengkhawatirkan perbaikan yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Kondisi tersebut bakal memicu pembalikan arah investasi, yang sebelumnya ke emerging market berbalik menuju negara maju seperti AS.

Apalagi, bank sentral AS (The Federal Reserve) juga merencanakan untuk meningkatkan suku bunganya. Paling cepat, The Fed akan mengerek suku bunga acuannya pada kuartal pertama 2015.

"Normalisasi di AS merupakan refleksi dari membaiknya ekonomi mereka. Kalau nanti perbaikannya sudah firm dan signifikan, maka return (imbal hasil) dari invetasi di AS akan jadi lebih menarik," paparnya. (gal)


JAKARTA - Keputusan DPR untuk mengubah sistem pilihan kepala daerah (Pilkada) dari langsung menjadi tidak langsung, berhasil memicu sentimen negatif


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News