Pin Clamp dari Besi Tuang

Penyebab Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara

Pin Clamp dari Besi Tuang
Pin Clamp dari Besi Tuang
Imbasnya, kabel pada bagian tengah itu jadi semakin menanggung beban yang bertambah berat. Sebab, kabel-kabel di bagian lebih pinggir itu mengendur. Tak hanya itu, ada pula perbedaan ketinggian pada titik di sebelah hilir yang telah dinaikan sampai 15 cm. Sedangkan sisi sebelah hulu baru 10 cm.

Kondisi itu diperparah dengan bahan clamp yang kurang kuat. Sebab, pada bagian pin hanging bar clamp berbahan FCD 60 (Ferro Casting Ductile) atau lebih dikenal sebagai besi tuang. Material jenis itu tidak boleh dipakai untuk bagian-bagaian penting pada jembatan. "Karena sifatnya yang getas," kata Prof Probo.

Yang pertama putus, kata dia, berada pada titik 13. Lantas, akibat daya kejut dari clamp yang putus itu berdampak pada clamp yang lainnya. "Ada efek domino," imbuhnya.

Dia menjelaskan, sudah ada peraturan di Jepang tentang larangan menggunakan FCD 60 sebagai bagian penting pada jembatan bentang panjang. Peraturan itu, kata dia, sudah muncul sebelum pembangunan jembatan Kukar. Namun, material tersebut masih saja digunakan. Bahkan, second opinion dari pihak lain juga tak mempermasalahkan bahan tersebut.

SURABAYA - Tim sebelas yang dibentuk Kementrian Pekerjaan Umum membeberkan penyebab ambruknya Jembatan Kutai Kartanagera (Kukar) kemarin (12/1).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News