PIP Tingkatkan Angka Partisipasi Pendidikan Dasar dan Menengah

PIP Tingkatkan Angka Partisipasi Pendidikan Dasar dan Menengah
DORONG PENDIDIKAN BERKUALITAS: Presiden Joko Widodo berdialog dengan siswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP) di Wonosobo, Jawa Tengah. Foto: Dok. Kemendikbud

jpnn.com, WONOSOBO - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015–2019 mengamanatkan pembangunan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang bertujuan meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah.

Implementasi PIP dengan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan langkah nyata jangka panjang yang bisa mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan angka keberlanjutan pendidikan anak-anak Indonesia.

Target Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SD/MI sebesar 91,3 persen pada 2014 diharapkan meningkat pada 2019 menjadi 94,8 persen.

Tingkat SMP/MTs 79,4 persen pada 2014 79,4 persen menjadi 82 persen pada 2019.

Sementara itu, SMA/MA/SMK 55,3 persen pada 2014 menjadi 67,5 persen pada 2019.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan, PIP dinilai sebagai program layanan pemerintah yang sangat menyentuh kepentingan masyarakat selain program Kartu Indonesia Sehat (KIS).

’’Ini bisa dibuktikan dengan dampaknya yang sangat signifikan. Sangat memengaruhi dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan,’’ terang Muhadjir dalam Taklimat Media Penutupan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RPNK) 2019 di Pusdiklat Kemendikbud, Depok, Jawa Barat, Rabu (13/2).

Karena itu, lanjut Muhadjir, ke depan pemerintah memperkuat PIP dengan wajib belajar (wajar) 12 tahun.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015–2019 mengamanatkan pembangunan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang bertujuan meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News