Pisang Mulu Bebe Idola Pemuda Halmahera Barat

Pisang Mulu Bebe Idola Pemuda Halmahera Barat
Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi sekaligus menghadiri Deklarasi Petani Sebagai Profesi Unggulan dan Kampanye Kedaulatan Pangan Lokal, di Jailolo, Halbar, Minggu (29/4). Foto: Kementan

Dalam dua tahun terakhir, mengubah cara budidayanya menjadi lebih tertata. Dalam satu hektar tanah miliknya, pisang ditanami dengan jarak 3x3 meter. Dalam satu rumpun, maksimal hanya 4-5 anakan pisang yang dirawat. Jika lebih, anakan tersebut dipindah ke tempat lain,” demikian kata Arnold, lelaki yang tinggal di Desa Gamniyal, Kecamatan Sahu Timur.

Dia menjelaskan pembatasan anakan ini dilakukan agar buah pisang yang tumbuh tidak berebut makanan. Buah yang dihasilkan akan cukup besar sesuai standar pasar.

“Kelebihan lainnya dari kebun pisang kami para petani Halmahera Barat, tidak adanya pemakaian pupuk kimia,” jelasnya.

Luas lahan pertanian yang relatif masih luas dibandingkan dengan jumlah petaninya menyebabkan banyak petani di sini melakukan pindah lahan ke tanah terdekat miliknya untuk melakukan penanaman berikutnya. Begitu yang dilakukan selama beberapa kali hingga akhirnya penanaman kembali ke lokasi awal.

“Praktik tradisional ini dilakukan untuk memastikan kesuburan tanah bisa terus terjaga secara alami. Praktik tanam ini yang saya melakukan,” sebut Arnold.

Apakah menanam Mulu Bebe dirasa menguntungkan?. Arnold mengatakan dirinya sangat beruntung menjadi petani, terutama petani pisang Mulu Bebe. Per pohon pisang ini dihargai cukup tinggi di pasar lokal, yakni antara Rp 10 ribu sampai Rp15 ribu.

“Sementara untuk jenis lain, dihargai rata-rata Rp 5 ribu per pohon. Paling tidak Rp 5 juta diraup dalam sebulan hanya dari satu hektar lahan pisang Mulu Bebe-nya. Dalam waktu dekat, lelaki yang memiliki tiga anak ini, berencana memperluas lahan pisangnya hingga 10 hektar,” tutur Arnold.

Ke depan, Arnold sama sekali tidak memiliki keraguan akan masa depan dari pisang Mulu Bebe ini. Sejak lama, Mulu Bebe sangat digemari masyarakat setempat. Jika masih mentah pisang ini bisa digoreng atau direbus untuk camilan. Jika matang, pisang ini diubah menjadi berbagai penganan seperti kue lokal, kolak dan pisang ijo.

Sektor pertanian di bagian timur Indonesia makin unjuk gigi seiring kebangkitan kaum muda taninya. Ini terjadi di Kabupaten Halbar yang merupakan bagian Malut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News