Pisau Beracun Jadi Cara Baru Aksi Terorisme

Pisau Beracun Jadi Cara Baru Aksi Terorisme
Polisi menembak teroris yang hendak menuju Mako Brimob. Personel Brimob terus waspada. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aksi penikaman almarhum Bripka Frence dalam kerusuhan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Jawa Barat, dinilai sebagai cara baru teroris.

Para teroris selama ini tidak mengenal menggunakan pisau yang dibubuhi racun.

Pengamat terorisme Al Chaidar menilai, aparat kepolisian perlu berhati-hati saat menghadapi pelaku-pelaku terorisme yang diperkirakan ada ratusan masuk ke Jakarta.

"Itu jelas merupakan hal baru. Mereka mengembangkan sendiri cara-cara penyerangan. Selama ini tidak dikenal menggunakan pisau yang dibubuhi racun," ujar Al Chaidar kepada jpnn, Sabtu (12/5).

Cara para terduga teroris meyembunyikan pisau yang dibawa, kata Al Chaidar, juga merupakan hal baru.

Mereka dengan rapi menyembunyikannya di sela-sela celana dekat alat kelamin, sehingga dapat lolos dari pemeriksaan.

"Itu juga, cara menyembunyikannya, tidak pernah orang Arab menyembunyikan pisau di celana dalam. Bagi mereka kan lebih baik mati daripada kehilangan alat vital," katanya.

Meski demikian, mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) ini meyakini aparat kepolisian memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang baik menghadapi para teroris.

Aksi penikaman almarhum Bripka Frence dalam kerusuhan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Jawa Barat, dinilai sebagai cara baru terorisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News