PKL Malioboro: Kami Seperti Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
jpnn.com, YOGYAKARTA - Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro keberatan dengan rencana relokasi yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Sampai saat ini, para PKL yang tergabung dalam Paguyuban Angkringan Malioboro tetap kekeh menolak relokasi.
Ketua Paguyuban Angkringan Malioboro Yati Dimanto mengaku syok ketika tahu akan direlokasi tahun depan.
Relokasi bukan kali pertama dialami Yati yang merupakan salah satu PKL di Malioboro itu.
Pada 2004, lapaknya yang berada di ruas barat Malioboro juga direlokasi ke tempat yang sekarang.
"Dulu enak, sebelum relokasi kami diajak berembuk dari awal sama Pemkot (Yogyakarta),” ungkapnya, Rabu (15/12).
Bagi Yati, Malioboro adalah bagian dari hidupnya.
Di Malioboro ini, Yati menghabiskan masa kecilnya.
Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro keberatan dengan rencana relokasi yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta. PKL Malioboro merasa seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula.
- Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Bergulir, Seri Perdana di Yogyakarta
- Nasabah KUR BRI, Sate Klathak Pak Pong jadi Primadona Wisata Kuliner saat Mudik ke Yogyakarta
- Gempa di Tuban Jatim Terasa Hingga Jateng dan Yogyakarta
- Maybank Indonesia Dukung Gelaran Il Festino Tahun 2024
- Dorong Petani Lele Yogyakarta Siap Ekspor, Indonesia Re Salurkan Bantuan Alat Produksi
- Kinerja Kombes Alfian Dinilai Berhasil Tingkatkan Kepatuhan Lalu Lintas di Yogyakarta