PKS dan PKB Minta Tambah Menteri

PKS dan PKB Minta Tambah Menteri
JATAH MENTERI. Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq Mearasa kali ini PKS bisa mendapatkan jatah menteri yang lebih banyak dibandingkan pada periode 2004-2009.
Mengapa berharap lebih banyak saat kontribusi kursinya menurun" Dia menuturkan, PKB merupakan parpol pertama yang menyatakan siap berkoalisi dengan Partai Demokrat dan mendukung pencapresan kembali SBY. "Kami yang duluan dan tidak ganti-ganti ke lain hati," katanya lantas tertawa. "Tapi, tetap pada akhirnya itu hak prerogatif presiden. SBY pasti tahu yang terbaik," ujarnya.

 Nursyahbani menyebutkan sejumlah kader PKB yang dinilai layak menjadi menteri. Di antaranya, Muhaimin Iskandar (Ketum), Lukman Edy (Sekjen), dan Helmy Faisal (Wasekjen). Bagaimana dengan Erman Soeparno yang kini menjabat Menakertrans" "Oh, mungkin kami beri kesempatan kepada yang muda saja," ungkapnya.

Bila PKS dan PKB cukup terbuka, PPP dan PAN masih malu-malu kucing. Saat ini, kedua partai tersebut mendapat jatah dua kursi menteri. Tapi, dalam Pemilu 2009 ini, kursi PPP dan PAN di DPR juga menurun. Kalau PPP berkurang dari 58 kursi menjadi 37 kursi, PAN turun dari 53 kursi menjadi 43 kursi.Ketua DPP PPP Lukman Hakim Syaifuddin menyatakan, penyusunan kabinet merupakan kewenangan penuh presiden. "Jadi, silakan presiden menentukan sendiri. PPP tidak dalam posisi menentukan, bahkan sekadar mengusulkan saja tidak," tegasnya.  Siap kalau tidak mendapat kursi" "Kami percaya betul kepada presiden terpilih, yakni SBY, yang dengan kearifannya akan memilih para menteri," jawabnya diplomatis.

Saat ini, di kabinet, PPP diwakili Ketua Umum Suryadharma Ali yang menempati pos Menkop-UKM dan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Bachtiar Chamsyah yang menjadi Mensos. Kedua kader senior tersebut dikenal dekat dengan SBY dan kabarnya tetap masuk bursa menteri mendatang.

JAKARTA -  Pesta pencontrengan usai sudah. SBY-Boediono hampir bisa dipastikan memenangi kursi istana. Bagaimana setelah menang" Para parpol

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News