PKS Minta Pemerintah Jangan Cari-Cari Alasan Buat Menaikkan Harga BBM

PKS Minta Pemerintah Jangan Cari-Cari Alasan Buat Menaikkan Harga BBM
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah tak menindaklanjuti wacana kenaikan harga BBM bersubdi. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah tak menindaklanjuti wacana kenaikan harga BBM bersubdi.

Mulyanto menjelaskan bahwa prognosis penerapan BBM bersubsidi pada 2023 masih dalam batas aman jika dibandingkan dengan kuota yang ada.

Apalagi harga BBM dunia pun masih berada di bawah angka asumsi APBN dan tingkat fluktuasi USD yang relatif stabil.

Begitu juga prognosis permintaan gas melon 3 kilogram yang diperkirakan melebihi kuota hanya sebesar 0.28 juta metrik ton dari kuota tahun 2023 yakni sebesar 8 juta metrik ton. Bahkan APBN untuk subsidi gas melon ini dapat dihemat sebesar Rp25 triliun karena harga gas LPG CP Aramco yang jauh di bawah angka asumsi APBN.

"Permintaan BBM dan gas bersubsidi masih dalam batas aman dibandingkan dengan kuota yang tersedia. USD dan harga minyak mentah dunia juga relatif stabil sehingga tidak ada alasan untuk menaikkan harga BBM dan gas bersubsidi. Saya sudah memastikan hal tersebut dalam RDP Komisi VII DPR RI dengan Dirut Pertamina dan seluruh jajarannya, Rabu (30/8)," kata Mulyanto.

Politikus PKS itu mengatakan isu kenaikan harga BBM bersubsidi ini cuma hoaks, serta jangan ditanggapi dengan serius oleh masyarakat.

"Seharusnya pejabat yang bukan membidangi soal ini jangan sembarang bicara agar tidak memicu keresahan masyarakat. Kasihan kalau masyarakat harus dibebani oleh isu yang tidak jelas dan berdasar," Penjelasan Mulyono.

Pada kesempatan sebelumnya, RDP Komisi VII DPR RI dengan Dirut Pertamina dan seluruh jajarannya, Rabu (30/8) membahas topik terkait bisnis internasional Pertamina, distribusi migas, dan perkembangan akuisisi Blok Masela.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah tak menindaklanjuti wacana kenaikan harga BBM bersubdi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News