PKS Sebut Larangan Ekspor Minyak Goreng Berpotensi 'Masuk Angin'

PKS Sebut Larangan Ekspor Minyak Goreng Berpotensi 'Masuk Angin'
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyebut ada peluang pengusaha migor menggunakan aji mumpung sebelum larangan ekspor minyak goreng. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Dengan pelarangan ekspor CPO dan migor, maka kita mungkin akan diprotes oleh negara mitra dagang, yang selama ini komitmen menyerap produk CPO kita dan turunannya. Walaupun mungkin tidak sekeras kasus batu bara, namun dapat diperkirakan mereka akan merespons negatif atas sikap kita," bebernya.

Selain itu, Indonesia akan kehilangan peluang penerimaan devisa dalam jumlah yang cukup besar, karena total produksi CPO dan minyak goreng kita, lebih dari 70 persennya didedikasikan untuk pasar ekspor.

"Apalagi harga CPO dunia sedang bagus-bagusnya dan menjadi durian runtuh (windfall profit) bagi penerimaan devisa kita di awal tahun 2022 ini," kata dia.

Kemudian, yang langsung terpukul adalah pengusaha minyak goreng yang patuh, karena mereka juga akan kehilangan pendapatan dari pasar ekspor yang sedang terang-terangnya.

"Pemerintah harus segera berkonsolidasi untuk merumuskan kebijakan yang lebih permanen bagi pembatasan ekspor CPO dan minyak goreng ini," ujar Mulyanto. (mcr10/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyebut ada peluang pengusaha migor menggunakan aji mumpung sebelum larangan ekspor minyak goreng.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News