Planetarium Walisongo

Oleh: Dahlan Iskan

Planetarium Walisongo
Dahlan Iskan. Foto Disway

jpnn.com - PENENTUAN puasa dan Lebaran, kini, mestinya, tidak perlu repot lagi. Sudah ada universitas Islam yang punya planetarium: UIN Walisongo Semarang.

Masih sangat gres. Baru tahun lalu diresmikan. Sangat besar. Terbesar ketiga di dunia. Garis tengahnya 18 meter. Teleskopnya 6 buah. Salah satunya sangat besar.

Semua teleskop itu ditempatkan di lantai 4 gedung planetarium yang masih baru –di kompleks kampus baru, di sebelah kampus lama.

Saya mengunjungi planetarium itu kemarin. Yakni setelah memberikan orasi di acara Dies Natalis ke-52 UIN Walisongo. Kepada kami didemokan tata surya.

Kami seperti sedang berbaring telentang di padang Sumba –memandang langit penuh gemintang. Udara AC-nya sangat sejuk seperti padang Sumba di bulan Juli-Agustus.

Tentu ada sesi khusus: memeragakan posisi matahari dan bulan pada awal Ramadan kemarin. Dari situ jelaslah mengapa puasa kemarin dimulai hari Minggu.

Baca Juga:

Pekan lalu, sekitar 150 orang kumpul di planetarium itu. Mereka dari kementerian agama, ahli-ahli falak, badan meteorologi, MUI, dan mahasiswa prodi ilmu falak.

Di hari pertama mereka sepakat belum bisa melihat bulan. Kebetulan hari itu mendung tebal sekali. Teleskop tidak bisa menembus. Pun ketika dibantu dengan pemroses gambar.

Nama Walisongo kelihatannya akan tetap dipertahankan meski kini jumlah wali sudah 10 –ditambah Gus Dur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News