PM Boris: Inggris Tak Menyesali Kematian Soleimani
jpnn.com, LONDON - Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Inggris tidak akan menyesali kematian komandan Pengawal Revolusi Iran Qassem Soleimani, yang tewas akibat serangan pesawat nirawak Amerika Serikat di Irak pada Jumat pekan lalu.
Namun pihaknya menyerukan pengendalian diri untuk merespons kematiannya.
Soleimani "bertanggung jawab atas pola tingkah laku yang memecah belah dan mengacaukan di kawasan."
Menurutnya, Soleimani berperan besar memainkan sejumlah aksi yang menewaskan ribuan warga sipil tak berdosa dan personel barat. "Kami tidak akan menyesali kematiannya," kata Johnson melalui pernyataan, Minggu (5/1).
Ia menambahkan: "Seruan ... aksi balasan akan menciptakan lebih banyak kekerasan."
Johnson mengaku telah berbicara dengan Presiden AS Donald Trump, Kanselir Jerman Angela Merkel dan juga Presiden Prancis Emmanuel Macron soal situasi mendidih di Timur Tengah. Dia menambahkan: "Kami berkoordinasi erat dengan semua pihak untuk meredam konflik."
Menurutnya, sejumlah langkah telah ditempuh untuk meningkatkan keamanan bagi personel dan kepentingan Inggris di kawasan tersebut. (antara/jpnn)
Soleimani berperan besar memainkan sejumlah aksi yang menewaskan ribuan warga sipil tak berdosa dan personel barat.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- Biden Jawab Kecurigaan soal Tragedi Jembatan Ambruk di Baltimore
- Dunia Hari Ini: Petani di Inggris Berdemo dengan Konvoi Traktor ke Pusat London
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Brasil Mempermalukan Inggris, Jerman Menampar Prancis
- Inggris Diminta Kembalikan Aset dan Manuskrip Asli Milik Sri Sultan Hamengku Buwono II
- Dunia Hari Ini: Amerika untuk Pertama Kalinya Mentransplantasikan Ginjal Babi