PM Norwegia Janjikan Perubahan Lebih Terbuka
Komisi 22 Juli Jawab Kritikan Lamban
Jumat, 29 Juli 2011 – 22:18 WIB
Menurut Stoltenberg, insiden ganda itu menjadi momen yang tepat bagi perubahan di Norwegia. "Mulai sekarang, Norwegia akan menjadi negara yang lebih terbuka, lebih demokratis, dan memberikan lebih banyak peluang bagi rakyat untuk terlibat dalam pemerintahan," urainya. Selain itu, pemerintah juga akan lebih memperhatikan suara rakyat dan menjunjung tinggi kebebasan berpendapat.
Baca Juga:
Sementara itu, pada Rabu lalu (27/7), Kepolisian Oslo merilis lagi nama 13 korban jiwa. Sehari sebelumnya, pihak berwajib telah merilis empat nama. Sepuluh di antaranya adalah remaja. Yang paling muda diidentifikasi sebagai Sharidyn Svebakk-Bohn, 14. Sebanyak 13 korban tersebut adalah peserta perkemahan pemuda yang diselenggarakan Partai Buruh di Pulau Utoeya.
Kemarin, Stoltenberg berjanji akan menanggung seluruh biaya pemakaman para korban. Sebanyak 76 orang yang tewas dalam dua insiden di dua tempat berbeda itu akan dimakamkan di lokasi khusus yang disediakan pemerintah. Lokasi pemakaman akan menjadi monumen nasional untuk mengenang peristiwa terburuk dalam sejarah Norwegia itu.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan santunan dan kompensasi kepada seluruh korban, baik korban yang tewas maupun terluka. Kepolisian nasional Norwegia juga akan menciptakan 100 jabatan baru untuk mengantisipasi serangan semacam itu di masa mendatang. "Kami akan menyiapkan dana 20 juta kroner (sekitar Rp 31,4 miliar) untuk menciptakan posisi baru itu," ujar jubir kepolisian nasional Norwegia.
OSLO - Pemerintah Norwegia telah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki dua serangan maut di negeri itu pada 22 Juli lalu. Kemarin (28/7) Perdana
BERITA TERKAIT
- Wamenaker Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Tingkatkan Keterampilan Tenaga Kerja ASEAN
- Dijegal Alam, Serangan Balon Sampah Korut Gagal Mencapai Target
- Arab Saudi Luncurkan Layanan Smart Robot untuk Jemaah Haji di Madinah
- Serang Kapal Kargo yang Melintasi Teluk Aden, Houthi Mengeklaim Sedang Bela Palestina
- Tegas soal Aturan Haji, Arab Saudi Usir 82 Orang dari Tanah Suci
- Presiden Amerika Memohon Maaf Gegara Telat Kirim Bantuan ke Ukraina