PM Norwegia Janjikan Perubahan Lebih Terbuka

Komisi 22 Juli Jawab Kritikan Lamban

PM Norwegia Janjikan Perubahan Lebih Terbuka
PM Norwegia Janjikan Perubahan Lebih Terbuka
OSLO - Pemerintah Norwegia telah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki dua serangan maut di negeri itu pada 22 Juli lalu. Kemarin (28/7) Perdana Menteri (PM) Jens Stoltenberg mengumumkan terbentuknya Komisi 22 Juli. Selain menginvestigasi aksi serangan ganda yang telah menewaskan 76 orang tersebut, komisi itu juga bertugas menganalisisnya.

"Komisi ini bukan tim yang hanya bekerja cepat untuk menuntaskan penyelidikan," kata pemimpin 52 tahun itu dalam jumpa pers di kediamannya kemarin. Karena itu, dia meminta warga memberikan kesempatan kepada komisi tersebut supaya bekerja secara maksimal. Yakni, dengan menghormati dan menghargai cara kerja komisi independen tersebut.

Untuk kepentingan investigasi, komisi itu bakal bekerja sama dengan lembaga terkait lain. Di antaranya, kepolisian dan intelijen Norwegia yang sudah lebih dulu menangani kasus tersebut. Selama melakukan penyelidikan, Komisi 22 Juli wajib memberitahukan perkembangan penting yang terjadi terkait aksi nekat Anders Behring Breivik tersebut.

"Penting bagi pemerintah untuk mengetahui segala hal terkait insiden itu. Dengan begitu, kami bisa mengantisipasi segala kemungkinan di masa mendatang dan tentu belajar pula dari pengalaman itu," papar Stoltenberg. Melalui Komisi 22 Juli, dia berusaha membendung kritik bertubi-tubi yang menerpa pemerintahannya. Terutama terkait soal lambannya respon terhadap insiden di Pulau Utoeya yang merenggut 69 nyawa.

OSLO - Pemerintah Norwegia telah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki dua serangan maut di negeri itu pada 22 Juli lalu. Kemarin (28/7) Perdana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News