PMII-GMMI Ajak Pemuda Perang Melawan Gerakan Radikalisme

PMII-GMMI Ajak Pemuda Perang Melawan Gerakan Radikalisme
Narasumber dalam acara Seminar Kebangsaan yang digelar PMII dan GMMI. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, LAMPUNG - Korps PMII Putri (Kopri) Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Lampung bekerja sama dengan Generasi Muda Muslim Indonesia (GMMI) menggelar seminar kebangsaan bertajuk Peran Pemuda Dalam Menangkal Radikalisme di Lampung, Senin (20/8).

Ketua Kopri Lampung, Ana Yunita Pratiwi mengatakan, seminar kebangsaan ini dilaksanakan berdasarkan keresahan para pemuda melihat aksi radikalisme yang sudah terang-terangan.

“Kami tidak menginginkan para pemuda penerus bangsa terjebak dalam situasi yang menjurus pada gerakan radikalisme. Pemuda perlu pengetahuan, pemahaman tentang bahaya radikalisme,” kata Ana di Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Senin (20/8).

Dia mengungkapkan, sasaran peserta kegiatan seminar ini adalah mahasiswa baru. Pasalnya mereka adalah pemuda yang baru akan menginjak usia matang. "Sehingga harus diarahkan dengan benar, agar tidak terjerumus dalam gerakan-gerakan radikalisme,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Jurusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Imam Syafii mengatakan, radikalisme bukan hanya mengancam Lampung, namun seluruh Indonesia merasakan ancaman bahaya tersebut. Karenanya dibutuhkan pengetahuan tentang bahaya dan ancaman itu sendiri.

“Pemateri yang dihadirkan adalah orang-orang yang kompeten. Saya yakin, adik-adik mahasiswa baru yang hadir pada seminar kali ini akan diberi pengetahuan dan pemahaman akan bahaya radikalisme, sehingga tidak terjebak didalamnya,” ucap Imam Syafii.

Sementara itu, Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Lampung, Tajudin Nur menjelaskan paham radikalisme tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi didorong oleh lingkungan yang bahkan tidak mengerti jika sedang menyebarkan paham radikalisme.

Tajudin menjelaskan, ada begitu banyak cara oknum-oknum tidak bertanggung jawab dalam menyebarkan ajaran radikalisme. Saat ini mulai dari anak kecil hingga dewasa sudah dikenalkan dengan atribut atau lambang radikalisme.

Radikalisme bukan hanya mengancam Lampung, tapi seluruh Indonesia merasakan ancaman bahaya tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News