PMKRI Sangat Strategis jika Tetap Kritis dan Independen

PMKRI Sangat Strategis jika Tetap Kritis dan Independen
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasis Katolik Republik Indonesia (Forkoma PMKRI), Herman F Taslim. Foto: Dokpri for JPNN.com

Turut serta dalam audiensi ini antara lain jajaran Pengurus DPC PMKRI Cabang Palembang, Panitia Kongres dan MPA PMKRI 2018, dan senior PMKRI sekaligus mantan Ketua PMKRI Cabang Palembang dan mantan Pengurus Pusat PMKRI, Apriadi Susanto Sinaga.

Sementara itu, Pangdam Sriwijaya, Mayjen TNI Putranto menyambut baik pelaksanaan kegiatan nasional PMKRI di Palembang. Dirinya siap mendukung dan membantu demi suksesnya penyelenggaraan kegiatan nasional tersebut.

Pada kesempatan itu, Mayjen Putranto mengingatkan pemuda dan mahasiswa agar terlibat langsung dalam mendukung dan mendampingi masyarakat kecil tanpa banyak beretorika.
“Pemuda dan mahasiswa jangan jadi penonton tapi harus terlibat langsung mendampingi masyarakat,” kata Putranto.

Terkait penyelenggaraan Kongres dan MPA PMKRI yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo, Pangdam menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak kepresidenan untuk pengamanan kedatangan Presiden dan pengamanan kegiatan tersebut.

Untuk diketahui, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia disingkat (PMKRI) merupakan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Katolik yang berfungsi sebagai organisasi pembinaan dan organisasi perjuangan mahasiswa Katolik (juga bukan katolik) yang berasaskan Pancasila, dijiwai Kekatolikan, dan disemangati kemahasiswaan.

PMKRI didirikan di Yogyakarta tanggal 25 Mei 1947. Awalnya PMKRI memiliki empat cabang yakni PMKRI Cabang Yogyakarta, PMKRI Cabang Bandung, PMKRI Cabang Jakarta, dan PMKRI Cabang Surabaya. Hingga saat ini di usia 70 tahun berdiri, PMKRI sudah memiliki 69 cabang aktif dan 3 calon cabang persiapanyang tersebar di seluruh Indonesia.

Kongres Nasional dan Sidang MPA merupakan salah satu agenda PMKRI yang dilakanakan setiapdua tahun sekali. Kongres itu sendiri merupakan pertemuan besar para delegasi PMKRI dari seluruh cabang yang ada di Indonesia termasuk para alumni untuk membahas isu nasional dan isu lokal yang ada.

Selanjutnya, mengkaji dan merumuskan gagasan konstruktif demi membangun bangsa Indonesia dan peradaban dunia. Sedangkan Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) merupakan forum tertinggi yang ada di PMKRI tingkat nasional, antara lain mengevaluasi program dan kepengurusan serta menetapkan program untuk dua tahun berikutnya, dan memilih Mandataris MPA/Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI.

Kegiatan Kongres dan MPA PMKRI rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Tiga menteri dan sejumlah tokoh sudah menyatakan kesiapannya untuk hadir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News