Polda Metro Jaya: Ada 5 Kasus Begal Sepeda Sepanjang Oktober, Baru Satu yang Terungkap

Polda Metro Jaya: Ada 5 Kasus Begal Sepeda Sepanjang Oktober, Baru Satu yang Terungkap
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. Foto: ANTARA/Fianda Rassat

jpnn.com, JAKARTA - Akhir-akhir ini kasus begal sepeda marak terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Pelakunya pun cenderung tidak memandang status korbannya.

Bahkan, Senin (26/10) lalu seorang anggota TNI AL Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko turut menjadi korban pembegalan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut kasus begal sepeda itu sudah terjadi lima kali sepanjang Oktober ini.

"Korban yang melapor Oktober saja ada sekitar lima orang. Ini sedang kami dalami dan ada satu kasus ditangkap pelakunya," ungkap Yusri, Kamis (29/20).

Lebih lanjut, Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu mengatakan ada pelaku begal yang mengaku sudah tujuh kali melancarkan aksinya.

"Ada yang pengakuannya tujuh kali sudah beraksi begal sepeda," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko menjadi korban begal saat sedang bersepeda dari rumahnya di Cilandak, Jakarta Selatan menuju ke kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, pada Senin pagi sekitar pukul 06.45 WIB.

Namun, sesaat tiba dekat tangga penyeberangan, para pelaku memepet korban menggunakan sepeda motor dan mencoba mengambil tas yang dia kenakan. 

Upaya begal sepeda itu gagal karena Pangestu langsung mempertahankan tasnya. Pada saat itu, Pangestu terjatuh dari sepeda saat mempertahankan tasnya.

Anggota marinir itu mengalami luka robek di pelipis kiri dan memar di kepala bagian belakang. 

Melihat korbannya jatuh, para pelaku begal sepeda langsung tancap gas melarikan diri ke arah Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. 

BACA JUGA: Mawar Dijemput Teman Pria dari Rumah, Dibawa ke Bedeng, Lalu Digilir, Begini Kronologinya

Sedangkan Pangestu langsung dibawa ke RS Angkatan Laut oleh anggota polisi jaga Polda Metro Jaya. (mcr3/jpnn)

Akhir-akhir ini kasus begal sepeda marak terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Pelakunya pun cenderung tidak memandang status korbannya.


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News