Polemik Poligami, Imam Besar Istiqlal Sebut Pria Sulit Adil

Polemik Poligami, Imam Besar Istiqlal Sebut Pria Sulit Adil
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Rabu (11/4). Foto: Ricardo/JPNN.Com

Islam juga yang memperkenalkan dan mengizinkan perempuan berkiprah di ranah publik. Hal ini merujuk pada peran istri Nabi Muhammad, Aisyah yang ikut berperang dan kegiatan yang dilakukan laki-laki.

“Perempuan juga boleh menuntut ilmu setinggi-tingginya. Saya ingin mengatakan begini, berhentilah mendeskreditkan perempuan atas nama ayat," tegas pria kelahiran Ujung Bone, Sulawesi Selatan ini.

Terakhir, sebagai seorang akademisi dan ulama, Nasar menitipkan pesan kepada caleg-caleg PSI yang akan maju di Pemilu 2019.

“Seandainya nanti ada kejutan, apa yang diinginkan di Pemilu 2019 tercapai, saya titipkan harapan, untuk adinda-adinda yang bersih dari kontaminasi pikiran masa lampau yang destruktif, peliharalah pikiran jernihnya untuk menatap masa depan,” ujar Nasar.

Pada kesempatan yang sama, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, apa yang disampaikan Nasar merupakan misi partai dalam mengangkat derajat perempuan. Hal ini menurut dia, merupakan gagasan Ketua Umum PSI Grace Natalie.

"Ketua umum PSI memberikan pendidikan politik yang sangat bagus, dengan pesan utama diskriminasi perempuan harus dihentikan," kata dia.

Salah satu cara yang ditempuh PSI adalah mendisiplinkan kader dan pengurus untuk tidak berpoligami. “Sikap soal poligami ini tidak terkait dengan tafsir agama, tapi menyangkut masalah sosial," kata Antoni. (tan/jpnn)


Imam Besar Masjid Istiqlal menyebut poligami merupakan sumber penderitaan bagi perempuan dan anak.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News