Polisi China Tahan Ratusan Jemaat Gereja

China telah dituduh menahan hingga 1 juta etnis Uyghurs di "kamp pendidikan ulang" rahasia di Xinjiang.
"Para penguasa yang mengobarkan perang ini telah memilih sendiri musuh yang tidak pernah bisa dipenjara, musuh yang tidak pernah bisa dihancurkan, musuh yang tidak pernah bisa ditundukkan atau dikendalikan - yaitu, jiwa manusia," kata Wang.
"Karena itu, mereka ditakdirkan untuk kalah dalam perang ini, mereka ditakdirkan gagal."
Kebebasan individu untuk mempraktekkan agama secara resmi dijamin oleh konstitusi China, tetapi Partai Komunis China telah memperketat kontrol pada organisasi-organisasi keagamaan, untuk memastikan mereka tetap setia kepada partai.
Presiden China Xi Jinping juga mengatakan dia menghendaki agama-agama di China menjadi subjek 'sinifikasi' - sebuah proses yang bertujuan untuk memberikan agama asing seperti Islam dan Kristen "karakteristik China".
Seruan ini telah memicu para pejabat menyingkirkan bahkan membakar salib di gereja-gereja Kristen, dan menghancurkan kubah maupun simbol-simbol keagamaan lainnya di masjid.
Alkitab juga dilaporkan telah ditarik dari penjualan di toko buku online dan maupun platform belanja online awal tahun ini.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina