Polisi Diduga Paksa Kampus Buat Video Apresiasi Jokowi, Cak Imin: Cara Orde Baru

Polisi Diduga Paksa Kampus Buat Video Apresiasi Jokowi, Cak Imin: Cara Orde Baru
Calon wakil Presiden Pemilu 2024 Muhaimin Iskandar saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu (21/1). Foto: Ricardo/JPNN,com

jpnn.com, JAKARTA - Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar mengomentari pengakuan Rektor Universitas Soegijapranata (Unika) Kota Semarang yang diminta polisi untuk membuat video apresiasi terhadap Presiden Jokowi.

Dia menyebutkan hal itu seperti cara-cara orde baru.

“Itu cara-cara orde baru yang harus kita hentikan ya, ini negara demokrasi, semua perbedaan cara pandang harus dihormati,” kata Cak Imin saat ditemui di Lapangan Lugjag Pengatigan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (6/2).

Dia juga meminta kepada civitas akademika yang lain untuk tidak takut menyuarakan pendapatnya karena itu adalah hak demokrasi.

“Jangan pernah takut karena itu hak demokrasi,” kata Cak Imin.

Wakil Ketua DPR RI itu melanjutkan dia meminta pemerintah menyetop upaya represif untuk membungkam aksi protes dari para petinggi kampus. 

“Iya itu, lah, bentuk reaksi yang berlebihan terbadap kritik, sehingga represif cara-cara itu melebihi orde baru, ayo hentikan,” tegas Cak Imin.

Sebelumnya, Rektor Unika Semarang, Ferdinandus Hindarto menceritakan bahwa dia dihubungi oleh polisi dari Polrestabes Semarang yang kemudian memintanya membuat video apresiasi terhadap Presiden Jokowi, Jumat (2/2).

Muhaimin Iskandar mengomentari pengakuan Rektor Universitas Soegijapranata yang diminta polisi membuat video apresiasi Presiden Jokowi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News