Polisi Diminta Jangan Asal Tembak

Polisi Diminta Jangan Asal Tembak
Polisi Diminta Jangan Asal Tembak
Dalam aksinya, massa FKMA dan BEM Fisip Unimus ini menuntut Polri wajib bertanggungjawab secara materil dan inmateril kepada keluarga korban. Bahkan, mendesak Polri agar menghormati, menghargai, menegakkan dan menjunjung tinggi Hukum dan HAM. Tidak hanya itu, Polri wajib bertanggungjawab penuh mulai dari sosial, ekonomi dan pendidikan kepada keluarga korban secara berkelanjutan. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari personil polisi dari Mapolresta Lhokseumawe dan Mapolsek Banda Sakti.

Menanggapi permohonan maaf Kapolda Aceh di media beberapa hari lalu terhadap keluarga korban dan sumbangan Rp 1 juta serta 30 kg besar dan 1 kaleng minyak goreng, mereka menilai hal itu tidak memenuhi azas keadilan bagi korban. "Pihak kepolisian harus memenuhi hak korban, termasuk nafkah dan biaya pendidikan anak korban sampai ke perguruan tinggi. Kami juga menginginkan proses hukum dapat berjalan, sehingga hal-hal yang serupa tidak terulang kembali,” tegas Ferry.

Ditegaskan Ferry, memang tindakan teorisme merupakan suatu bentuk pelangaran hukum. Namun demikian pihak kepolisian harus mengedepankan keselamatan dan melindungi warga sipil yang tidak berdosa. :Tentunya, jikapun warga sipil yang tidak berdosa terus menjadi korban, maka sejarah kelam pelanggaran HAM Aceh akan terulang kembali sehingga dapat menganggung proses perdamaian yang sedang berlangsung di Provinsi Aceh," ujarnya. (arm/sam/jpnn)

LHOKSEUMAWE--Pasca penggrebekan terhadap sekelompok orang bersenjata di Jalin dan Lamkeubeu Aceh Besar, aparat kepolisian diingatkan agar jangan


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News