Polisi Menegahi Bentrokan Saat Pemakaman Kardinal George Pell di Sydney

Mereka memprotes pandangan konservatif Kardinal Pell tentang hak LGBT dan masalah sosial lainnya dan meneriakkan "Pell, pergilah ke neraka".
Bentrokan terjadi dengan mereka yang hadir ke upacara pemakaman, ketika pengunjuk rasa mencoba mendekati halaman depan katedral. Seorang pria ditangkap dalam insiden tersebut.
Catherine Addington yang bergabung dengan pengunjuk rasa pagi mengatakan ia merasa "sedih, marah, dan kesal".
"Jika Yesus ada di sini hari ini, dia akan berada di sana bersama warga LGBT, dia tidak akan di katedral bersama orang-orang munafik yang menghormati seorang pria dengan warisan yang sangat mengkhawatirkan," katanya.
Kemarin malam, sekelompok pria dan wanita menggunting pita-pita yang diikat di pagar katedral, sambil meneriakkan kata-kata homofobia.
Ratusan pita warna-warni diikat untuk melambangkan luka mendalam yang disebabkan oleh pelecehan seksual terhadap anak-anak di lingkungan gereja.
Petugas Kepolisian New South Wales harus turun tangan setelah ada bentrokan sekitar pukul 08:30 malam kemarin.
Keuskupan Agung Sydney telah dihubungi untuk memberikan komentar.
Ratusan orang menghadiri upacara pemakaman Kardinal George Pell di Katedral St Mary
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan