Polisi Menegahi Bentrokan Saat Pemakaman Kardinal George Pell di Sydney

Polisi menyatakan tidak ada penangkapan dan tidak ada perintah penangkapan yang dikeluarkan, tapi mendesak siapa pun yang datang ke gereja atau melakukan aksi protes hari ini untuk "saling menghormati".
Penyintas pelecehan seksual anak-anak Paul Auchetti menyebut pita-pita di pagar Katedral itu adalah pengingat tentang "urusan yang belum selesai" dan hutang gereja kepada para korban dan keluarganya.
Salah satu koordinator aksi, Kim Stern, mengatakan kecewa karena pita-pita itu dilepas setelah mereka memasangnya kemarin.
"Ada orang-orang tua di sana, hanya berdiri memegang pita, tidak mengatakan apa-apa, hanya merenung," katanya.
"Saya menilai hal ini sebagai lambang kerusakan yang diakibatkan oleh Gereja Katolik terhadap banyak orang yang tak terhitung jumlahnya. Jadi jelas merupakan tamparan nyata bagi para penyintas karena pita-pita dilepas," ujar Stren.
Jenazah Kardinal Pell telah disemayamkan dan akan dimakamkan di ruang bawah tanah Katedral dalam kebaktian pribadi.
Kardinal Pell, yang merupakan pemuka Gereja Katolik tertinggi di Australia, meninggal karena komplikasi jantung setelah menjalani operasi pinggul di Roma bulan lalu. Ia merupakan salah satu pejabat tinggi di Vatikan.
Artikel ini dapat dibaca dalam Bahasa Inggris
Ratusan orang menghadiri upacara pemakaman Kardinal George Pell di Katedral St Mary
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan