Politik Anggaran Tak Berpihak Rakyat
Senin, 05 Maret 2012 – 12:22 WIB
JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Indonesia, Donny Gahral Ardian menilai politik anggaran di negeri ini tak berpihak kepada rakyat. Ia mencontohkan, dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk kebutuhan birokrasi dari tahun 2005- 2012 mengalami kenaikan 21 persen. Sementara anggaran untuk subsidi Bahan Bakar Minyak, turun sampai 53,6 persen.
Menurut dia, hal ini menunjukkan birokrasi yang digemukkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, dengan mengorbankan hak rakyat atas bahan bakar yang murah. "Menjadi tidak tepat kalau alasan harga minyak internasional naik (lalu menaikkan BBM), tapi lebih kepada politik anggaran yang tidak berpihak kepada rakyat," kata Donny, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (5/3).
Karenanya, Donny menegaskan, lebih bijak jika SBY-Boediono memikirkan ulang pengurangan subsidi BBM dan mulai mengefisienkan anggaran untuk birokrasi dari pusat sampai daerah. Menurutnya, penghematan anggaran birokrasi dan lainnya yang tidak perlu dapat dipakai untuk mempertahankan subsidi BBM. "Keputusan tepat bisa menyelamatkan pamor pemerintahan," ujarnya.
Ia menambahkan lagi, harusnya pemerintah berpikir cerdas dan membuka keberpihakannya kepada rakyat, karena bagaimana pun juga kebijakan yang salah akan menimbulkan rasa sakit pada masyarakat Indonesia. Ia menilai kebijakan ini juga bisa jadi momentum untuk mengevaluasi kinerja SBY boediono di bidang perekonomian. "Khusunya kebijakan fiskal," tegasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Indonesia, Donny Gahral Ardian menilai politik anggaran di negeri ini tak berpihak kepada rakyat. Ia mencontohkan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Ricuh, 6 Mahasiswa Terluka
- Keluarga Mantan Pangkostrad Kemal Idris Berharap MA Beri Keadilan
- Lulusan SMA Berpeluang Besar di Seleksi CPNS 2024 & PPPK, BKN Beri Penjelasan
- Bea Cukai Banten Sabet Penghargaan dari Redeco Petrolin Utama
- PKK Sumsel Ikut Lomba Cerdas Cermat HKG, Tyas Fatoni Berpesan Begini
- Usut Kasus Korupsi eks Petinggi Bea Cukai, KPK Periksa Perwira Lemdiklat Polri