Politikus Gerindra Yakin Golput Pemilu 2019 Berkurang

Politikus Gerindra Yakin Golput Pemilu 2019 Berkurang
Anggota MPR Fraksi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria (kedua kanan) saat diskusi Empat Pilar bertajuk “Potensi Golput di Pemilu 2019” di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.com

Pakar komunikasi politik Universitas Budi Luhur Umaimah Wahid melihat masih terbuka peluang golput dalam Pemilu 2019. Berdasarkan hasil survei sekitar 20 - 30 persen pemilih yang golput.

“Karena itu, Golput pada Pemilu 2019 ini diperkirakan naik dibanding Golput pada Pemilu 2014. Tapi masih ada waktu sekitar dua bulan untuk mengurangi Golput,” ujar Umai dalam kesempatan tersebut.

Menurut Umaimah, untuk mengurangi angka golput, KPU lebih gencar untuk melakukan sosialisasi. Partai politik juga punya tanggung jawab untuk melakukan sosialiasi dan meyakinkan masyarakat agar mau memilih. Selain itu para kandidat politik, baik capres, cawapres maupun caleg, memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk ikut Pemilu.

Pemuka masyarakat dan media massa punya tanggung jawab untuk memberikan informasi yang menggugah masyarakat untuk berpartisipasi secara maksimal dalam Pemilu 2019. “Tanpa partisipasi bisa mengurangi legitimasi Pemilu. Ini tanggung jawab kita semua untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pemilu,” jelasnya.

Umai mengatakan, kalau tidak maka sangat sayang sekali karena dana yang dihabiskan cukup besar. Sosialisasi harus maksimal dilakukan kepada masyarakat dan memberikan kepercayaan bahwa pemilu menentukan pemimpin dan perwakilan di lembaga legislatif.

“Pemilu ini penting untuk melahirkan kebijakan yang lebih baik di masa depan,” katanya.(boy/jpnn)


Anggota MPR Fraksi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria meyakini bahwa angka golput Pemilu 2019 tidak akan meningkat dibanding pada Pemilu 2014.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News