Politikus Golkar Anggap Tidak Relevan Pemulangan Rizieq jadi Syarat Rekonsiliasi Politik

Politikus Golkar Anggap Tidak Relevan Pemulangan Rizieq jadi Syarat Rekonsiliasi Politik
Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Andi Sinulingga heran dengan Juru Bicara Prabowo-Sandiaga Dahnil Anzar Simanjuntak, karena mewacanakan pemulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab sebelum rekonsiliasi politik nasional digelar.

Menurut Andi, wacana Dahnil tidak masuk akal. Bahkan, tidak ada relevansinya rekonsiliasi politik nasional dengan pemulangan Rizieq yang kini bermukim di Arab Saudi.

"Menukar guling dengan Rizieq Shihab, itu tidak relevan, apa konteksnya?" tanya Andi ditemui awak media di Jakarta Selatan, Minggu (7/7).

BACA JUGA: Kronologi Anak Penggal Kepala Ayahnya Pakai Kapak Hingga Putus

Andi menduga terdapat kepentingan personal ketika Dahnil mewacanakan pemulangan Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi politik nasional. Hanya Andi tidak mengetahui detail dari kepentingan personal Dahnil itu.

"Kalau ada kepentingan Dahnil, karena punya kepentingan personal, saya enggak mengerti. Memasukkan hubungan personal dalam rekonsiliasi ini, saya enggak mengerti," ucap Andi.

Sebelumnya Dahnil mengharapkan pemerintahan Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia. Menurut Dahnil, kepulangan Habib Rizieq bisa dimasukkan dalam rekonsiliasi politik nasional.

"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada Habib Rizieq kembali ke Indonesia," kata Dahnil melalui akun @Dahnilanzar di Twitter, Kamis (4/7).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Andi Sinulingga heran dengan Juru Bicara Prabowo-Sandiaga Dahnil Anzar Simanjuntak, karena mewacanakan pemulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab sebelum rekonsiliasi politik nasional digelar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News