Politikus PDIP Sebut Kaesang Jadi Ketum PSI karena Proses 'Pengkarbitan'

Politikus PDIP Sebut Kaesang Jadi Ketum PSI karena Proses 'Pengkarbitan'
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas): Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela

jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan menilai Kaesang Pangarep jadi ketua umum PSI melalui proses tidak wajar.

Pasalnya, putra bungsu Presiden Joko Widodo itu baru saja terjun ke politik, tetapi langsung diberi posisi pucuk pimpinan partai.

"Bukan politisi karbitan, kita lihat ada proses pengkarbitan," kata Panda dalam sesi diskusi di sebuah stasiun televisi dilihat Sabtu (30/9).

"Iya (karbitan) dan terus terang kita bagus juga mengingatkan karena kecintaan kita kepada Jokowi," tambahnya.

Panda menyebut, semua hal mestinya dilalui dengan proses politik, bukan secara instan. Menurutnya, Gibran dan Kaesang tak punya karir politik.

"Karena dua anak ini tidak punya karir politik sebelumnya, beda dengan Jokowi dia dulu di Kadin, jadi PDI Perjuangan sudah excuse terhadap dua anak ini dan menantunya (Bobby Nasution)," ujarnya.

Panda mengambil contoh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang punya proses rekam jejak politik. Mega bahkan pernah menjadi Ketua DPC PDIP Jakarta Pusat.

"Jadi perlu juga kita ingatkan kepada Jokowi dia tidak membuat kesalahan kesalahan di waktu yang lama bagaimana ini butuh proses butuh waktu, Megawati sendiri dulu Ketua DPC Jakarta Pusat dalam karir politik dia, gak ada main di karbit-karbit ini," tuturnya.

Panda pun meminta Jokowi tidak memaksakan Gibran dan Kaesang memperjuangkan kepentingan politik orang tua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News