Politisi PKS Anggap Penuntut Emansipasi Sering Lupa Diri
Minggu, 21 April 2013 – 01:04 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Raihan Iskandar, menyayangkan peringatan Hari Kartini setiap 21 April yang hanya sebagai kegiatan seremonial. Bahkan menurutnya banyak kalangan perempuan yang lupa diri dengan dalih emansipasi.
"Hari Kartini dimaknai sebagai perjuangan emansipasi. Kaum perempuan menuntut kesetaraan hak dengan pria baik di ranah domestik maupun publik. Tapi sering mereka lupa bahwa apabila telah menikah perempuan memiliki tugas utama yaitu mendidik anak-anaknya," kata Raihan Iskandar dalam rillisnya Sabtu(20/4).
Lebih lanjut, Raihan mencontohkan nilai Kyoiku Mama yang dianut di Jepang. Para ibu-ibu di Jepang yang berpendidikan tinggi rela tidak bekerja agar dapat mendidik dan mengurus langsung anak-anak mereka di rumah, mulai dari bangun tidur, berangkat sekolah, mengatur jadwal kursus.
"Kyoiku Mama inilah yang berperan penting dalam membangun Jepang setelah dihajar Sekutu dengan di tahun 1945," ulasnya.
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Raihan Iskandar, menyayangkan peringatan Hari Kartini setiap 21 April
BERITA TERKAIT
- Gebu Minang Kirim Bantuan 9.000 Paket Sembako untuk Korban Bencana Sumbar
- Guru Besar Hukum Desak MA Beri Perhatian Khusus Perkara Sengketa Tanah
- 770 Ribu Honorer di Database BKN Bakal Tidak Terakomodasi PPPK 2024, Kasihan
- Kepala Basarnas Jakarta Ungkap Fakta Terkait Pesawat Jatuh di BSD
- Kejagung Periksa Empat Pejabat ESDM Terkait Kasus Korupsi Timah PT Timah Tbk
- Pesawat Terjatuh di BSD, 3 Penumpang Meninggal