Polres Tarakan OTT Pegawai KKP, Bongkar Kasus Vaksin Berbayar

Polres Tarakan OTT Pegawai KKP, Bongkar Kasus Vaksin Berbayar
Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira didampingi Kasat Reskrim membeberkan pengungkapan kasus vaksin berbayar, Rabu (8/9). Foto: benuanta

“Setelah vaksin dibayar Rp 5,8 juta ke VD, saat penyerahan uang diikuti personel dan langsung diamankan unit Tipikor,” sebutnya.

Total uang sebagai alat bukti dugaan vaksin berbayar ini Rp 7,9 juta disita dari tangan VD.

Alat bukti pendukung lainnya berupa 4 lembar kartu vaksin, 4 lembar kwitansi laboratorium milik RS Pertamedika dan smartphone untuk alat VD berkomunikasi.

Sejumlah saksi, utamanya 4 orang itu terus didalami keterangannya oleh polisi sebagai bahan Berkas Acara Pemeriksaan (BAP).

VD merupakan pegawai di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan.

Dia diduga memanfaatkan keadaan orang yang belum vaksin saat ingin melakukan keberangkatan untuk mendapatkan kartu vaksin dijadikan syarat keberangkatan baik pesawat dan kapal laut.

AKBP Fillol membeberkan, VD juga mengancam orang yang membayar untuk vaksin jika tidak melalui dirinya, waktu vaksin ditunda hingga Oktober.

“Saya ingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Kota Tarakan kalau vaksin adalah gratis," tegas Kapolres Tarakan.

Polres Tarakan menggelar operasi tangkap tangan oknum pegawai KKP berinisial VD untuk membongkar kasus vaksin berbayar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News